Sabtu, 03 November 2012

Jagang of Happiness

Seperti yang sudah saya katakan beberapa hari sebelumnya, saya akan menulis sebuah catatan berjudul “Jagang of Happiness”, syukur hari ini bisa terealisasi. Terimakasih banyak kepada teman-teman semua yang telah berpartisipasi memberikan komentar-komentar yang sangat positif dan inspiratif tentang makna kebahagiaan dan hal-hal apa saja yang membuat kebahagiaan itu muncul dan mewarnai kehidupan. Saya banyak belajar dari komentar-komentar tersebut. Komentar-komentar tersebut juga menandakan bahwa teman-teman tahu apa yang bisa membuat diri berbahagia. Itu hebat. Dan catatan sederhana ini mudah-mudahan bisa menjadi teman bagi rasa syukur kita dalam menikmati segala karunia yang hadir.

Happiness atau kebahagiaan memang tidak bisa lepas dari rasa syukur. Siapapun yang bisa bersyukur, dia berbahagia, terlepas dari apapun yang dimiliki dan dialami. Tentu saja, semakin baik yang kita miliki dan semakin sesuai kejadian yang kita inginkan dengan kenyataan, kita akan semakin bersyukur, dan itu berarti kita akan semakin bahagia atau merasa senang. Ada satu kalimat yang saya sukai dari komentar teman-teman tentang kebahagiaan, bahwa “Kebahagiaan Itu Sederhana”. Waw..saya sangat setuju dengan itu. Wujud kebahagiaan itu memang sederhana, bisa terkandung dalam hal apapun, sekecil apapun, seringan apapun, semudah apapun. Namun, banyak dari kita, termasuk saya sendiri, belum bisa merasakan kebahagiaan setiap waktu, walaupun saya tahu bahwa kebahagiaan itu sederhana. Kebahagiaan memang selalu sederhana, namun terkadang, kerumitan pikiran kita sendiri yang menyebabkan begitu sulitnya mengakses sesuatu yang sederhana tersebut. Ketika pikiran kita mulai sederhana, mulai tidak disibukkan oleh begitu banyaknya tuntutan, mulai bisa melihat keindahan anugerah yang kita terima melalui orang-orang yang masih kurang beruntung hidupnya, mulai bisa keluar dari masalah yang sebelumnya menghimpit, kita mulai bahagia. Poinnya, kebahagiaan selalu sederhana, pikiran kita yang terkadang rumit.

Karena kebahagiaan selalu sederhana dan pikiran kita terkadang rumit, maka kita harus punya sesuatu yang selalu sederhana. Sesuatu yang sederhana inilah yang nantinya menjadi kunci bagi kita untuk mengakses kebahagiaan, serumit apapun pikiran kita pada suatu waktu. Sesuatu yang sederhana ini saya namakan “JAGANG” atau tiang penopang. Jagang itu bisa disamakan seperti “standar sepeda atau standar sepeda motor” yang membuat sepeda atau motor tersebut tetap bisa berdiri ketika tidak sedang digunakan. Pada umumnya terbuat dari besi, dan ukurannya tidak terlalu besar. Fungsinya menopang keseluruhan tubuh sepeda motor. Namun, karena bentuknya yang sederhana, seringkali kita tidak terlalu memberi perhatian. Jadi, jagang dalam catatan ini bisa diartikan sebagai sesuatu yang sederhana, namun bermakna dalam menopang keseluruhan kebahagiaan kita.

Seperti standar sepeda motor yang “menempel” pada bagian bawah motor, jagang kebahagiaan kita juga harus menempel pada diri kita, bukan orang lain. Jadi, jagang kebahagiaan kita adalah milik kita, “menempel” dengan diri kita, berada dalam kontrol kita, bukan orang lain. Kita bebas menentukan jagang kebahagiaan kita sendiri, yang bisa saja berbeda dengan orang lain, namun pastikan jagang itu “melekat” dengan diri kita dan dapat kita kontrol sepenuhnya. Kita bisa berbahagia jika seseorang berbahagia, namun kita tidak bisa memastikan dan mengontrol kapan seseorang itu berbahagia. Selama orang tersebut belum atau tidak berbahagia, selama itu pula kita sulit mengakses kebahagiaan. Hal itu karena kita meletakkan penopang kebahagiaan kita pada orang lain, bukan pada diri kita sendiri. Penopang kebahagiaan kita sangat dipengaruhi oleh orang lain. Apakah itu salah? TIDAK! Itu bagus, merasa ikut berbahagia saat orang lain berbahagia itu sangat manusiawi. Namun, akan lebih baik lagi bila kita juga memiliki jagang kebahagiaan yang melekat dengan diri kita, hanya diri kita, apapun kondisinya di luar sana.

Ketika kita berbicara sesuatu yang ada di luar diri kita, apapun bentuknya, kita harus menyadari bahwa ada sesuatu yang bisa kita kontrol, ada juga yang tidak. Meletakkan penopang kebahagiaan di luar diri kita itu berarti kita harus kuat dalam penerimaan. Kita harus siap menerima bahwa yang terjadi tidak selalu sama bentuknya seperti apa yang kita inginkan. Bila kita selalu siap, itu bagus, luar biasa, bila tidak?? Itulah mengapa saya menyarankan agar kita juga memiliki jagang kebahagiaan yang melekat dengan diri kita. Sebagai contoh, seseorang mengatakan dirinya berbahagia bila sudah berpenghasilan 5 juta rupiah. Itu berarti, saat ini penghasilannya belum mencapai 5 juta rupiah, dan itu berarti pula berapapun penghasilannya, bila belum mencapai 5 juta rupiah, dia belum berbahagia. Padalah, setiap detik kehidupan kita ini anugerah, dan dia hanya bisa mensyukuri keadaan ketika penghasilannya 5 juta rupiah. Begitu banyak nikmat yang disia-siakan. Contoh lain, saya akan berbahagia bila ibu saya berbahagia. Sungguh mulia, saya juga ingin membahagiakan ibunda saya. Namun, ada satu kelemahan pada penopang kebahagiaan seperti itu, saat ibunya merasa tidak berbahagia, seketika itu juga dia tidak berbahagia. Dalam proses membahagiakan ibunya, dia tidak bahagia sampai ibunya bahagia. Yang menjadi masalah selanjutnya adalah kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang menjadi kebahagiaan orang lain, kita hanya bisa berupaya mewujudkan apa yang orang lain inginkan. Contoh yang lain lagi, bahagia itu ketika saya bisa bersantai memandangi langit sore dengan rintik-rintik hujan. Kalau suatu sore langit panas menyengat?? Poinnya adalah “gantungkan juga kebahagiaan di dalam diri, jangan hanya di luar diri”. Keep it simple. Sederhanakan kebahagiaan kita dan pastikan berada dalam kontrol kita. Dengan begitu, kita akan mudah mengaksesnya.

Jadi, buatlah jagang of happiness kita masing-masing. Pastikan sangat MUDAH, sangat SEDERHANA, dan berada DALAM KONTROL kita. Jadikan hal-hal di luar diri kita PENAMBAH, PELENGKAP, dan PENYEMPURNA kebahagiaan kita. Misalnya, ketika saya bisa bersyukur, dalam kondisi apapun itu, seketika itu juga saya berbahagia, dan saya akan LEBIH BERBAHAGIA bila saya bisa memeluk dan membahagiakan orang tua saya. Contoh lain, saya berbahagia ketika saya bisa menarik dan menghembuskan napas dengan baik, saya berbahagia ketika saya memutuskan untuk berbahagia, saya berbahagia ketika saya masih bisa menyunggingkan senyum, saya berbahagia ketika saya....dan....dan....(silakan diisi sendiri). Banyak hal yang bisa membuat kita bahagia, teman-teman. Mudah-mudahan kita senantiasa bisa mensyukuri anugerah dalam kehidupan kita, mudah-mudahan kebahagiaan selalu mengiringi setiap langkah kita dalam hidup. Amin.

Sekarang, ijinkan saya untuk mengetahui JAGANG of HAPPINESS yang teman-teman miliki dengan menulis komentar pada catatan ini. Ijinkan banyak orang terinspirasi dan termotivasi dengan JAGANG of HAPPINESS teman-teman semua. Selamat hari Sabtu, selamat berakhir pekan, selamat berbahagia...(“,)

Surabaya, 3 Nopember 2012