Sabtu, 14 September 2013

Sekilas Tentang Khusyuk

Lama tidak menulis (mengetik) di blog ini..hehe. Akhirnya tangan gatal juga. Hari ini tanpa ba-bi-bu, aku langsung saja ke hal penting yang aku dapat setelah membaca sebuah buku yang sangat ciamik dari Agung Webe. Judulnya Inner Peace. Ada satu catatan yang sangat berkesan bagiku, dimulai dengan sebuah kalimat 'Khusyuk bukanlah konsentrasi, khusyuj adalah trance'.
Mungkin ada yang belum mengerti 'trance', dan aku akan jelaskan dengan bahasa sederhana saja bahwa trance itu adalah kondisi yang seringkali kita alami dalam keseharian yang menyebabkan kita larut pada suatu kejadian atau hal tertentu. 'Trance' terjadi misalnya ketika kita sedang menonton tv, membaca buku, membaca blog ini, dihipnosis oleh seseorang, mengikuti seminar, mendengarkan musik, dll. Kita mengalami fenomena trance setiap hari.
Oke langsung saja aku kutip catatan yang ditulis oleh Agung Webe terkait dengan khusyuk.
Khusyuk bukanlah konsentrasi, khusyuk adalah trance
Dalam beribadah, kita memang harus mengalami trance, yaitu mengalami penyatuan antara kehidupan luar kita (sebagai saksi) dan kehidupan dalam kita (sebagai yang disaksikan).
Sekali lagi bahwa khusyuk bukanlah konsentrasi yang mengharuskan kita fokus pada satu titik dan mengharapkan pikiran tidak mengeluarkan gambar-gambar lainnya, sehingga bila pikiran sedang mengeluarkan gambar lain, sesegera mungkin Anda tepis dan Anda hilangkan. Anda berusaha kembali fokus pada satu titik yang Anda buat.
Apa yang terjadi?
Sekali gambar pikiran dihilangkan, ia akan tumbuh seribu. Ya, prinsip mati satu tumbuh seribu sangat berlaku sekali bagi gambar-gambar pikiran Anda. Jadi, akan sampai kapan Anda berusaha menghilangkan gambar pikiran untuk satu kondisi yang Anda namakan khusyuk?
"Khusyuk tidak akan pernah dicapai dengan konsentrasi."
Ada perbedaan yang sangat mendasar antara khusyuk dan konsentrasi. Khusyuk adalah kondisi penyatuan antara kehidupan luar dan kehidupan dalam, dalam bahasa lain disebut trance. Dan trance hanya bisa dicapai dengan menyadari sepenuhnya aliran pikiran dan hanyut dalam aliran tersebut.
Sementara konsentrasi adalah kegiatan pemusatan pikiran yang menyebabkab ia mengambil jarak dan dengan jarak tersebut ia berdiri kokoh sehingga tidak bisa hanyut.
Apabila khusyuk yang Anda lakukan adalah fokus kepada satu titik dan mencoba menghilangkan, menepis, atau membunuh gambar-gambar pikiran Anda, maka usaha tersebut akan sia-sia, karena pikiran akan mengeluarkan seribu gambar ketika satu gambarnya Anda bunuh! Jadi, setiap kali ibadah, yang Anda harapkan akan menjadi khusyuk di dalamnya, ikuti aliran pikiran yang ada. Hanya mengikuti sampai sejauh mana gambar itu bisa bertahan disana. Ia tidak akan bertahan, ia akan selalu berganti seperti slide-slide film. Apabila Anda benar-benar mengikuti TANPA MENILAI, maka Anda akan masuk dalam kondisi khusyuk atau trance tersebut.