Jumat, 23 Mei 2014

Sambil Menikmati Es Tebu

...
Dan semuanya menjadi jelas 
ketika aku menatap keduanya..
Karena tiada tirai yang lebih berkuasa 
menyembunyikan rahasia hatimu,
kecuali kedua kelopak mata itu.

Dan sebaiknya kau tahu,
Kedua lingkaran hitam itu 
berbicara melebihi keindahan kata-kata 
yang mampu dituliskan pujangga
Dan simpul senyum itu,
yang membuat rona pada kedua bukit pipimu,
lebih anggun dibanding
pelangi yang mampu melingkari matahari
...

#HatiTakBertangga

Ada Kalanya

Ada kalanya berkata aku bukan siapa-siapa, biasa-biasa saja, hanya pelayan yang hadir dalam semesta
Ada kalanya juga meyakinkan diri bahwa aku ini luar biasa dan istimewa
Ada kalanya berucap kamu adalah kamu, aku adalah aku, jadilah yang terbaik dalam versi kita masing-masing, kita semua unik dan berbeda,
Ada kalanya bertutur bahwa kamu adalah aku, aku adalah kamu, kita berada dalam kumparan energi yang sama untuk saling membantu
Kesemuanya memiliki nilai benar dan salah dalam tataran tertentu, dalam takaran persepsi kita masing-masing
Dan kita akan semakin menyadari bahwa ujung dari kata-kata adalah hal-hal yang selalu bisa dipertentangkan,
Selalu bisa diperdebatkan,
Selalu bisa dicarikan lawannya yang sepadan,
Sehingga kemudian diam menjadi alternatif untuk menyingkir dari dualitas
Memasuki ruang keheningan yang tidak bisa dimasuki kata-kata
Menemukan diri yang tidak bisa dipertentangkan, diperdebatkan,dan dicarikan lawan yang sepadan
Namun, tentu saja, ada kalanya kita harus kembali,
Hadir dalam dimensi yang menyajikan kanan dan kiri

#HatiTakBertangga