Termodinamika adalah salah satu mata kuliah yang menjabarkan dengan sangat indahnya perbedaan mekanika klasik dan kuantum. Karena keindahannya itu, banyak mahasiswa yang menjadi terlena dan terbuai sehingga terlibat lebih sering ke dalamnya..(”,)
Ada perbedaan yang paling mendasar diantara mekanika klasik dan kuantum. Perbedaan itu adalah tentang jarak pandang. Mekanika klasik memandang sesuatu dari jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan mekanika kuantum. Contoh sederhananya adalah sebagai berikut: Pantai di Kenjeran Surabaya merupakan suatu pemandangan yang indah dan kontinya dari sudut pandang mekanika klasik. Birunya pantai merupakan suatu kesatuan yang utuh. Deburan ombak menambah meriah suasana. Namun, mekanika kuantum tidak memandang demikian. Dari sudut pandang kuantum, pantai terdiri dari sesuatu yang tidak kontinyu (terpaket-paket). Paket-paket tersebut adalah butiran-butiran air. Hal tersebut terjadi karena mekanika kuantum mampu melihat sesuatu dari jarak yang dekat, sehingga mampu menjabarkan sesuatu lebih detail lagi. Hal yang sama bisa terjadi pada hamparan padang pasir di Mesir. Mekanika kuantum memandang bahwa hamparan padang pasir terdiri dari kuanta (paket) yang berupa butiran pasir.
Kedua perbedaan ini saling melengkapi satu sama lain. Menambah indah khasanah ilmu pengetahuan. Perbedaan memang tak selamanya baik, tetapi yang terbaik pasti berbeda (setengah isi setengah kosong). Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi dalam hal jarak pandang. Sudah sepantasnya kita selalu belajar untuk melihat sesuatu lebih dekat, sehingga mampu memberikan suatu penilaian yang bijak. Kadangkala kita sering menilai sesuatu sebelum kita mengenalnya/mengetahuinya lebih dekat. Banyak perbedaan di alam ini yang menguji pertimbangan kita. Jangan menutup diri akan perbedaan, tetapi kontrol diri dengan iman. Mudah-mudahan dengan memandang sesuatu lebih dekat, kita menjadi lebih bijak....
Hidup bukan tentang perjalanan kaki, tetapi perjalanan hati. Bukan tentang yang paling cepat, tapi yang paling dekat.
Minggu, 07 September 2008
Agama, Ilmu pengetahuan, dan Seni.
Ketiga hal yang menjadi judul di atas merupakan suatu segitiga sama kaki yang sangat kokoh dan baik bagi keseimbangan hidup. Mencapai kesetimbangan dalam suatu reaksi kimia berarti berhubungan dengan mengontrol faktor internal reaktan dan eksternal. Faktor internal reaktan dapat berupa kadar/konsentrasi, sedangkan faktor eksternal dapat berupa temperatur dan tekanan. Kontrol yang sama dapat diterapkan untuk ketiga hal di atas. Ketiga hal tersebut sebaiknya kita ”kontrol” kadarnya agar tercapai keseimbangan dalam hidup. Kadar yang berlebihan dari suatu reaktan tertentu tentu menggeser tanda panah reaksi menjauhi kesetimbangan.
Agama mengarahkan hidup manusia. Mempelajari agama mendekatkan diri dengan Tuhan. Mengaplikasikan ajaran-Nya membuat hidup manusia lebih bermakna. Kita lebih tenang dalam menjalani hidup. Hidup tanpa arah menyesatkan manusia, sehingga sering muncul kebingungan.
Mempelajari ilmu pengetahuan dapat memudahkan hidup manusia. Banyak teknologi berkembang di dunia untuk kemakmuran hidup manusia. Banyak sistem yang diterapkan untuk memudahkan jalannya suatu proses. Bersyukurlah orang-orang yang selalu berusaha mempelajari ilmu pengetahuan untuk kemudahan hidup umat manusia.
Seni dibutuhkan untuk menghaluskan hidup kita. Alunan nada-nada, gemulainya gerak tari, indahnya guratan pada kanvas lukis, dan eloknya pahatan kayu membuat hidup terasa damai. Energi-energi yang dihasilkan menciptakan harmonisasi hidup yang indah.
Singkatnya, kesemuanya itu dapat diringkas dalam satu kalimat: Agama untuk mengarahkan hidup, ilmu pengetahuan untuk memudahkan hidup, dan seni untuk menghaluskan hidup manusia.
Agama mengarahkan hidup manusia. Mempelajari agama mendekatkan diri dengan Tuhan. Mengaplikasikan ajaran-Nya membuat hidup manusia lebih bermakna. Kita lebih tenang dalam menjalani hidup. Hidup tanpa arah menyesatkan manusia, sehingga sering muncul kebingungan.
Mempelajari ilmu pengetahuan dapat memudahkan hidup manusia. Banyak teknologi berkembang di dunia untuk kemakmuran hidup manusia. Banyak sistem yang diterapkan untuk memudahkan jalannya suatu proses. Bersyukurlah orang-orang yang selalu berusaha mempelajari ilmu pengetahuan untuk kemudahan hidup umat manusia.
Seni dibutuhkan untuk menghaluskan hidup kita. Alunan nada-nada, gemulainya gerak tari, indahnya guratan pada kanvas lukis, dan eloknya pahatan kayu membuat hidup terasa damai. Energi-energi yang dihasilkan menciptakan harmonisasi hidup yang indah.
Singkatnya, kesemuanya itu dapat diringkas dalam satu kalimat: Agama untuk mengarahkan hidup, ilmu pengetahuan untuk memudahkan hidup, dan seni untuk menghaluskan hidup manusia.
Langganan:
Postingan (Atom)