
Beberapa hari yang lalu aku menonton film berjudul Dejavu. Film ini sudah cukup lama, hanya saja aku baru memiliki kesempatan untuk menontonnya. Film yang dipersembahkan demi semangat hidup penduduk New Orleans ini cukup unik dan menarik. Butuh waktu bagiku untuk mencerna pesan yang terkandung dalam film ini. Beragam konflik yang terjadi membuat film ini menjadi layak untuk ditonton. Waktu menjadi salah satu hal yang dipermainkan, diulas dengan penjelasan semi-ilmiah, dan menjadi daya tarik film ini. Sungguh menarik...!
Banyak dialog yang disajikan dalam cerita, namun hanya satu dialog yang benar-benar menyita perhatianku. Aku sampai harus mengulangnya untuk memastikan kebenaran kata-kata yang diucapkan oleh salah satu aktor dalam film ini. Kata-kata itu tidak pernah aku dengar diucapkan dalam suatu percakapan manapun, kecuali dalam film ini. Kata-kata itu terucap dengan begitu spontannya dengan mimik wajah yang bisa dikatakan biasa-biasa saja. Kata-kata bernuansa Inggris tersebut tidak lebih dari 3 kata dan bila diartikan kedalam bahasa Indonesia pun, jumlahnya tidak mengalami perubahan. Kata-kata tersebut adalah : “See you yesterday!”
Ada berapa banyak orang di dunia ini yang ingin mengulang hidup dan kembali ke masa lalu? Ada berapa banyak orang juga yang takut menghadapi masa depan? Guys, jangan jawab kedua pertanyaan di atas karena hanya akan membuang-buang waktumu. Yang jelas, ada satu dimensi waktu yang dijaga ketat oleh masa lalu dan masa depan, yaitu masa kini...Masa kini, hari ini, saat ini adalah juga masa depan bagi masa lalu dan akan menjadi masa lalu di masa depan. Bingung? Dibaca ulang lagi aja!
Kita hidup saat ini, bukan di masa lalu, dan belum di masa depan. Kita, sebagai manusia normal, tidak bisa hidup dalam lebih dari satu dimensi waktu. Kita bisa berada pada satu tempat dalam waktu yang berbeda-beda, tetapi kita tidak bisa berada pada banyak tempat dalam satu waktu, jadi berhati-hatilah para playboy Indonesia (lho?). Lanjut Mang...!!! Masihkah ada orang yang saat ini merasa nyaman dengan hidup pada masa lalu? Mengingat akan pengalaman-pengalaman pahit percintaan dan persahabatan, mengingat kesalahan-kesalahan hidup masa lalu yang membuat kita mengurung diri, mengingat terus keberhasilan masa lalu yang kemudian membuat hidup kita tidak dapat lebih baik lagi. Kawan, hidup itu tidak hanya mengingat, tetapi juga berbuat. Hidup seperti ini akan membuat masa depan kehilangan makna. Masa depan mengerucut dan akhirnya dapat dengan mudah diterbangkan angin sepoi-sepoi. Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, dan masa kini adalah hadiah (Kungfu Panda). Jangan sia-siakan hadiah ini... Masa depan memang belum menjadi kenyataan, tapi kita bisa membuatnya semakin jelas dengan usaha dan doa yang tulus pada Sang Penguasa Waktu. So, mari kita rangkul masa lalu dengan kenangan dan masa depan dengan sebuah kerinduan....(Kahlil Gibran).