Hidup bukan tentang perjalanan kaki, tetapi perjalanan hati. Bukan tentang yang paling cepat, tapi yang paling dekat.
Jumat, 06 Mei 2011
Cintaku Bercara...
Engkau yang terus-menerus mengetuk pintu hati..
Kemudian berhembus lembut mengitari bunga-bunga di dalamnya
Merangkum semua wewangian itu menjadi sesungging senyum
yang membuat orang sekitarku merasa aneh,
mengerutkan keningnya, menarik sedikit lehernya
dan mengatakan "apa kamu sudah gila?"
Tapi engkau tetap saja berputar-putar di relung ini,
seolah tak peduli dengan apa yang ada di sekitarku,
dengan apa yang telah engkau perbuat pada waktu,
sehingga berjalan lebih lambat dari biasanya
dengan apa yang telah engkau perbuat pada purnama,
sehingga terlihat lebih indah dibandingkan biasanya
dengan apa yang telah engkau perbuat pada kicau burung-burung itu,
sehingga terdengar begitu harmonisnya
dengan apa yang telah engkau perbuat pada jantungku,
sehingga bekerja lebih giat, berdenyut lebih kencang..
Ini memang gila..
Tapi begitulah dirimu bicara..
dengan cara-cara yang bagaimanapun juga
sulit untuk diterjemahkan oleh para pengolah pikiran,
tapi tetap saja banyak yang ingin mendefinisikanmu,
memenjarakanmu dengan kata-kata,
mereduksi dayamu untuk berhembus..
Cara-cara yang terkadang juga kurasa aneh
Cara-cara yang terkadang juga membuatku ingin marah
Cara-cara yang seringkali tak dapat diterima akal sehatku
Tapi mungkin begitulah caramu..
Tersadarku bahwa setiap kita memiliki
cara yang tak sama dalam menghembuskannya
Dan di antara semua hembusan yang ada, engkau berbeda,
Aku mencintai caramu menghembuskannya mengelilingi hatiku,
Aku mencintai cintamu,
namun terlebih lagi, aku mencintai caramu mencintaiku. Itu saja..
Surabaya, 6 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar