Apa salahnya punya rasa marah?
Kita menderita bukan karena kemarahan, tapi melawan dan menolak rasa marah yang muncul.
Apa salahnya punya rasa sedih?
Kita menderita bukan karena kesedihan, tapi melawan dan menolak rasa sedih yang muncul.
Apa salahnya punya rasa bosan?
Kita menderita bukan karena kebosanan, tapi melawan dan menolak rasa bosan muncul.
Apa salahnya punya rasa kecewa?
Kita menderita bukan karena kekecewaan, tapi melawan dan menolak rasa kecewa yang muncul.
Kita menderita bukan karena kemarahan, tapi melawan dan menolak rasa marah yang muncul.
Apa salahnya punya rasa sedih?
Kita menderita bukan karena kesedihan, tapi melawan dan menolak rasa sedih yang muncul.
Apa salahnya punya rasa bosan?
Kita menderita bukan karena kebosanan, tapi melawan dan menolak rasa bosan muncul.
Apa salahnya punya rasa kecewa?
Kita menderita bukan karena kekecewaan, tapi melawan dan menolak rasa kecewa yang muncul.
Kita menderita bukan karena hadirnya rasa-rasa itu, tapi lebih karena menolak hadirnya rasa-rasa itu agar tampak kuat di hadapan orang lain, agar tampak hebat, agar tampak baik. Padahal, kekuatan seseorang itu terlihat bukan karena berhasil melawan, tapi berhasil menjadikan rasa-rasa itu sebagai kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar