
Cinta tetaplah cinta, sekalipun tidak tersabda, hanya kau kulum dalam senyuman. Tidak berkurang maknanya bila hanya itu yang bisa diberi dan kau mengerti. Seperti dedaunan yang mengerti tumbuh dan menyejukkan bumi, air yang mengerti mengalir dan menyegarkan dahaga, matahari yang mengerti bercahaya dan menghangatkan raga.
Cinta tetaplah cinta, baik dalam keramaian maupun keheningan. Keberadaan yang menggetarkan. Eksistensi dalam vibrasi. Sekian lama engkau dan aku mencari, dengan berjalan dan berlari. Hingga akhirnya sama-sama mengerti bahwa cinta tidak kita miliki...karena engkau, aku, dan kita semua adalah cinta itu sendiri.
Surabaya, 14 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar