Hidup bukan tentang perjalanan kaki, tetapi perjalanan hati. Bukan tentang yang paling cepat, tapi yang paling dekat.
Jumat, 20 November 2009
21 Desember 2012 : Hari Semangat..!
Film 2012 yang dibuat Sony Pictures menyita perhatian publik di seluruh dunia. Bukan hanya karena efek animasinya yang sangat luar biasa, tapi juga karena pembuatan film ini merupakan respon terhadap sistem penanggalan suku Maya tentang hari kiamat. Ada yang mengatakan bahwa pada 2012 akan terjadi pembalikan kutub magnetik bumi yang bisa mengakibatkan badai hebat. Yang lainnya tak kalah seru membahas datangnya badai matahari seperti yang diilustrasikan dalam film Knowing. Dan film tetaplah film, seringkali tidak sesuai dengan realita yang ada karena dibangun berdasarkan ideologi kapitalisme untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Biarlah para penggiat dunia film membuat film yang baik dan berkualitas serta didukung animasi yang memukau, bila perlu. Ini adalah hal-hal yang dapat menumbuhkan kreativitas. Pengekangan terhadap hal-hal seperti ini biasanya berdampak kepada peningkatan nilai jual barang. Di satu sisi seolah-olah tampak sebagai upaya “pembersihan”, namun sisi lainnya adalah upaya promosi gratis yang sangat menguntungkan produsen.
Kehadiran film 2012 mengindikasikan beberapa hal. Salah satunya adalah banyak orang kini telah menaruh perhatiannya terhadap hal-hal yang berkaitan dengan akhir zaman. Harapannya adalah semakin banyak orang yang mulai melakukan introspeksi dan menyiapkan diri seuntuhnya menghadapi masa itu, bukan malah sibuk menghitung-hitung kapan tanggal yang paling tepat, apalagi sampai memprediksi bencana apa yang paling pas. Badai mataharikah? Air bahkah? Hantaman planet Nibirukah? Gempa bumikah? Masih pentingkah semua itu?
Memprediksikan sesuatu tentu tidak ada yang melarang, tapi jangan sampai meresahkan banyak pihak, apalagi sampai mengambil alih wewenang mutlak Yang Maha Mencipta itu. It’s not our job..! Hari kiamat itu ada bukan untuk diprediksi kapan kehadirannya, tetapi menjadi pengingat bahwa semuanya akan kembali kepada Ilahi. Kita tidak seharusnya menutup diri terhadap hadirnya hari kiamat, namun jangan sampai keterbukaan itu membawa kita pada bentuk ketakutan yang tidak perlu sehingga enggan menatap masa depan. Seorang guru pernah mengatakan bahwa apa yang terjadi kepada kita tidak lebih penting dibandingkan dengan apa yang terjadi dalam diri kita. Penghinaan, cacian, kritik, dan umpatan yang ditujukan kepada kita tidak lebih penting dari keikhlasan untuk memaafkan yang datang dari dalam diri kita. Begitu juga dengan segala bentuk prediksi tentang hari kiamat ini tidak lebih penting dibandingkan dengan kebesaran hati kita untuk menatap masa depan dengan harapan penuh kemenangan. Maka dari itu, menjadi jelas bahwa hati kita adalah sumber terbesar kekuatan kita.
Kini, marilah kita sambut tanggal 21 Desember 2012 tidak lagi sebagai hari kiamat, tetapi sebagai hari yang penuh dengan semangat. Bagi yang berulang tahun pada tanggal tersebut, tetaplah membeli kue tar dan merayakannya dengan gembira. Bagi yang berencana menikah pada tanggal tersebut, tetap siapkan dekorasi gedung terbaik agar seluruh tamu undangan terpesona. Bagi yang berencana membeli rumah pada tanggal tersebut, belilah dengan harga terbaik. Bagi semua kakek yang bernama Ki Amat, tetaplah tersenyum seraya melihat cucu-cucu yang setiap hari semakin nakal.
Semoga bermanfaat dan tetap semangat!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
emang wajar ya kalo manusia tuh takut ketika mereka mengetahui kapan mreka akan mati
BalasHapustapi mending kan kiamat masih 3 th lagi
coba deh kalo dibandingkan ma org yg tau kalo hdpnya mungkin g bisa nunggu hari kiamat itu
aq tuh bingung, knp hr kiamat itu diributkan, tiap org pasti mati, itu kan dah kodrat
masalah ada org yg mencoba ambil keuntungan dari momen ini, urusan mereka dg Tuhan aja kayaknya
cm Dia yg bisa menghakimi
jd buat apa pake ada demo2, mending kalo demo masak, kan bikin kenyang, drpd demo di jalan, bikin laper aja
hehehehehe