
Getar hatiku…
Ketika melihatmu berusaha sekuat tenaga untuk tersenyum
seraya menengadahkan tangan menghampiri setiap orang yang melintas
Getar hatiku…
Karena saat ini begitu dingin dan engkau tetap saja mengabaikan ragamu
yang menggigil
Getar hatiku…
Karena kecil kakimu itu tak lelahnya menyusuri setiap jalan
hanya untuk belas kasihan
Getar hatiku…
Karena tak dapat kutangkap dengan jelas keceriaan yang seharusnya dimiliki
seorang anak sepertimu dalam sorot mata yang sayu itu
Getar hatiku…
Karena tak kuat membayangkan betapa kebingungannya dirimu
bila tak memiliki apa-apa untuk ditukarkan dengan sebungkus nasi malam ini
Mengapa engkau hadirkan di depan mataku, ya Tuhan?
Apakah ingin Kau ingatkan aku tentang rasa syukur?
Ataukah ini teguran halusmu terhadapku yang selalu merasa bisa
tanpa pernah bisa merasa?
Mungkinkah ingin Kau kembalikan ingatanku kepada sosok seorang ibu
yang selalu memarahiku setiap malas belajar?
Benarkah Kau ingin aku ingat semua jasa ayahku hingga aku bisa sampai pada detik ini?
Cukup, bila Engkau ingin aku tahu bahwa Engkaulah satu-satunya
Sang Penguasa Takdir yang memberiku kewenangan untuk merubah nasibku sendiri
Maafkan aku, ya Tuhan…
Karena lebih sering mengingat-Mu dikala melihat kesedihan
dan lebih sering memanggil nama-Mu dikala berjumpa penderitaan
Aku menyerah dalam setiap kehendak-Mu
Gresik, 29 April 2010, 21.40 WIB