Hidup bukan tentang perjalanan kaki, tetapi perjalanan hati. Bukan tentang yang paling cepat, tapi yang paling dekat.
Senin, 02 Agustus 2010
Kata dalam Semesta
Kita sedang sama-sama berbicara,
namun dalam gaya yang berbeda..
Aku selalu saja berbicara dengan kata,
sedangkan Engkau bersabda melalui semesta,
melalui gerakan air yang kusebut mengalir..
melalui gerakan angin yang kusebut berhembus..
melalui gerakan matahari yang kusebut terbit dan terbenam..
melalui gerakan bumi yang kusebut berotasi dan berevolusi..
melalui mekarnya bunga..
melalui riuh-rendahnya ombak di pantai..
melalui gemuruhnya halilintar..
dan melalui derasnya hujan..
Engkau merajut pelangi,
kemudian aku menuturkan kata indah..
Engkau mengangkat sedikit tanah bumi,
kemudian bibirku menggetarkan musibah..
Engkau hadirkan fajar,
dan aku pun berdecak kagum..
Engkau goyangkan samudera,
kemudian aku limpahkan air mata..
Kita sedang sama-sama berbicara,
namun dalam gaya yang berbeda..
Aku masih tetap angkuh berbicara dengan kata,
menafsirkan kedipan mata-Mu dengan sastra,
membaca liukan tubuh-Mu dengan persamaan gerak fisika,
menghitung kasih-Mu dengan rumus empiris matematika,
menakar keajaiban-Mu dalam tabung reaksi kimia,
dan Engkau tetap saja bersabda dengan semesta,
menyadarkanku bahwa begitu sulitnya menyentuh bahasa-Mu
dengan logikaku,
tetapi mungkin dengan hatiku
Gresik, 2 Agustus 2010, selsurya.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
itu dimana mas????
BalasHapus