Jumat, 18 April 2014

Sederhana yang Tidak Sederhana

Kita sudah terlanjur hidup di jaman yang canggih. Mungkin karena saking canggihnya, banyak orang - termasuk saya - lebih menyukai hal-hal yang beraroma rumit. Kalau sederhana, rasanya sudah tidak relevan lagi, ketinggalan jaman. Kurang 'high class'. Sehingga, yang namanya berpikir sederhana di jaman yang sudah terlanjur canggih bin modern ini bukanlah hal yang mudah. Atau bisa juga dikatakan, bukanlah hal yang disukai.

Beberapa permasalahan yang kita hadapi sebenarnya bisa saja diselesaikan dengan hal yang sederhana. Hanya saja, karena kita terlanjur menyukai kerumitan, ketika solusi itu muncul dari orang yang lebih berpengalaman, muncullah kalimat-kalimat ini, "Masa' bisa?!'', "Masa' gitu aja?!", "Kok sederhana sekali solusinya?! Masalah saya rumit!" Kita berpikir masalah yang rumit haruslah diselesaikan dengan solusi yang rumit. Biar pas. Biar pantes. Kita lupa kalau ukuran 'kunci' selalu lebih kecil dari 'gemboknya'.

Bahkan untuk beberapa masalah yang menyangkut emosi, seseorang pernah mengatakan bahwa solusinya bisa dengan melakukan pernapasan perut, menyadari napas yang masuk dan keluar, sambil mengucap syukur. Hanya itu. Kemudian saya berpikir, "Masa' gitu aja?!"

Happy Monday

Tidak ada komentar:

Posting Komentar