Jumat, 11 April 2014

Dikampleng Kehidupan

Entah kapan bermulanya, sudah cukup lama ada bagian diri saya yang tidak nyaman dengan rumah sakit. Jangankan berkunjung, mendengar orang mengatakan "rumah sakit" saja sudah cukup membuat bagian diri ini tidak nyaman. Namanya saja rumah sakit, pasti berisi banyak orang sakit. Beda halnya kalau namanya rumah sehat, pasti banyak orang yang sehat disana, atau paling tidak, banyak orang yang sebentar lagi sehat.

Saya punya teman-teman dokter, bahkan adik kandung saya seorang perawat. Saya sangat menghargai profesi mereka, hanya saja makna saya tentang rumah sakit membuat saya antipati dengan tempat tersebut, semewah apapun, sebagus apapun. Saya menganggap, bila ada seseorang, pasien, yang masuk rumah sakit, pasti ada yang "tidak beres" dengan tubuhnya. Dan saya tentu saja tidak mau menjadi orang seperti itu.

Sampai suatu ketika, mau tidak mau, saya harus menginap di tempat yang tidak saya sukai ini. Alamak..mimpi apa saya semalam?! Berkunjung saja tidak nyaman, apalagi pakai acara menginap segala. Hmmm...saya jadi berpikir..kadang-kadang, untuk membuat pemaknaan kita lebih dewasa, kehidupan perlu mengambil tindakan "mengampleng". Ketika sedang "sempoyongan" karena "dikampleng", barulah saya sadar bahwa ada hal-hal baik, ada wawasan baru, ada keberkahan, ada rejeki, ada silaturahmi yang tersembunyi di dalam hal yang selama ini saya hindari karena tidak saya sukai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar