Kalau
saya kentut, dan berkesempatan mencium aromanya, memang bau, tapi it's
ok. Masih bisa dimaklumi, namanya juga kentut sendiri. Mungkin hampir
tidak pernah saya menutup hidung saya sendiri beberapa saat setelah saya
kentut. Tapi kalau ada orang lain yang kentut, belum aja mencium
aromanya, biasanya saya sudah menutup hidung dan menjauh dari tempat
itu. Itu tindakan awal. Tindakan selanjutnya adalah mengumpat orang yang kentut.
Ini kan sama saja dengan mengatakan lebih mudah mengumpat kentut
(kesalahan) orang lain dibandingkan kentut (kesalahan) saya sendiri.
Saya punya toleransi terhadap kentut sendiri dan sialnya itu tidak
berlaku bagi kentut orang lain. Padahal, seandainya mau dikompetisikan
dengan jujur, bisa jadi aroma kentut saya lebih busuk dari orang lain.
Ini juga mungkin sama dengan mengatakan lebih mudah menasehati orang
lain dibandingkan menasehati diri sendiri, lebih mudah menilai orang
lain dibanding menilai diri sendiri.
Oiya, satu
lagi...berdasarkan pengalaman..aroma kentut yang hening, namun
"panjang"..lebih bau dibandingkan dengan aroma kentut yang meletup
keras, tapi "pendek". Silakan ditafsirkan sendiri aja ya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar