Di lain waktu, saya belajar main gitar. Di awal-awal belajar, jari-jari tangan kiri saya sering sakit karena belum terbiasa menekan senar-senar gitar. Karena baru belajar, jari-jari saya kaku sekali, tidak luwes seperti guru saya. Nada yang dihasilkan oleh jari-jari yang kaku pun ikut kaku, tidak mengalir..tidak harmonis. Kadang-kadang nadanya berbunyi..tek..tek..tek. Kayanya saya salah neken tuh..haha. Namanya juga masih anak kemarin sore belajar gitar...meluweskan jari-jarinya sendiri saja masih belum mampu. Masih kaku.
Saya amati dalam berbagai hal di kehidupan ini, ketika saya baru pertama kali belajar sesuatu, rentan sekali hadir ego untuk menyombongkan diri. Saya merasa menguasai banyak hal, tapi sebenarnya tidak paham esensi apa-apa! Masih di permukaan..masih sangat dangkal..tapi sudah sering bikin orang lain dongkol. Kekakuan adalah ciri bahwa kita baru mempelajari sesuatu. Dan keluwesan adalah ciri dari kedewasaan dan kemahiran kita dalam menguasai sesuatu. Sama seperti orang yang baru pertama kali naik sepeda, seluruh tubuhnya menegang, sangat kaku. Berbeda dengan orang yang sudah mahir, sangat luwes, namun tidak kehilangan keseimbangan dalam keluwesannya itu.
Ini bukan hanya tentang beladiri, tentang belajar gitar, atau naik sepeda, ini tentang ilmu apapun yang kita pelajari dalam hidup ini. Entah itu belajar masak, belajar balet, renang, menari, ilmu kimia, matematika, fisika, astronomi, psikologi, ilmu komputer, manajemen, komunikasi, agama,dll! Bila masih kaku, berarti masih harus banyak berlatih. Bila masih sering bikin ribut dengan orang lain, berarti masih harus banyak belajar. Orang-orang yang sudah ahli justru sangat luwes, sangat tenang, dan jarang bikin ribut. Bila masih berteriak sana-sini tentang yang ini benar-yang ini salah-dan saya yang terbenar, sama seperti suara senar gitar yang berbunyi tek..tek..tek. Belum harmonis. Jari-jarinya masih kaku. Namanya juga masih anak kemaren so..ah sudahlah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar