Senin, 16 Maret 2009

Relativitas Kata Sifat

Kata relativitas pertama kali aku dengar ketika mengenyam pendidikan di bangku SMP, tepatnya SMP 6 Mataram. Kata ini terdengar asing sekali dan tidak bernuansa Indonesia. Apalagi banyak rumus-rumus matematika dan fisika yang lahir dari konsep ini. Sungguh membuat kepalaku pusing tidak karuan... Namun, life must go on, Bro!
Setelah kupikir-pikir dengan seksama, ternyata konsep relativitas ini sangat penting. Konsep ini banyak mengajarkanku tentang kesabaran. Kesabaran yang muncul akibat suatu kesadaran bahwa seluruh kata sifat yang ada di dunia ini bersifat relatif. Relatif karena setiap orang mempunyai parameter penilaian tertentu terhadap suatu hal. Parameter ini tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan interaksi sosial. Sampai disini aku harap kata-kataku tidak terlalu berat...!! Lanjut Mang!!
Sebagian besar dari kita pasti pernah mengomentari karya orang lain. Bukan hanya karyanya, tapi orangnya pun kita komentari. Oleh karena itu, acara gosip masih tetap bisa bertahan di Indonesia. Kata-kata yang sering keluar tidak terlepas dari kata sifat seperti: jelek, bagus, rapi, kotor, bau, tinggi, rendah, panjang, pendek, besar, kecil, ganteng, cantik, galak, cerewek, pendiam, jahat, baik, kalem, dll, dsb, etc. Semua kata sifat tersebut sangat bergantung terhadap batas-batas penilaian yang ditetetapkan seseorang. Cantik menurut seseorang, belum tentu cantik untuk orang lain. Jelek bagi seseorang, belum tentu jelek bagi yang lain. Semuanya sangat relatif..!! Jadi, jangan terlalu bangga atau berkecil hati terhadap predikat yang diberikan seseorang kepada kita. Bangunan dikatakan tinggi karena memang ada yang lebih rendah. Penggaris dikatakan panjang karena ada yang lebih pendek. Gentong dikatakan besar karena ada yang lebih kecil. Kata baik muncul karena ada sesuatu yang kurang baik sebagai pembanding.
Relativitas seperti ini pasti sangat merepotkan. Oleh karena itu, manusia berpikir untuk mengurangi kerepotan tersebut dengan menyepakati beberapa besaran pokok. Aku tidak akan membahas tujuh besaran pokok fisika yang akan membuat catatan ini bernuansa akademik, tapi bila ingin tahu silahkan buka buku fisika yang sekarang ada di gudang belakang rumah dan tergeletak dengan nyamannya di dalam kardus coklat tua...!(“,)
Konsep relativitas ini seharusnya mampu membuat kita berpikir lebih dinamis dan tidak mudah putus asa. Tidak ada yang kekal di dunia ini selain perubahan itu sendiri. Saat ini ribuan pasang mata sedang memandang kita, ribuan telinga siap untuk mendengar kata-kata yang memberi pencerahan, dan banyak tangan yang siap mengangkat kita disaat kita jatuh. Jadi, persiapkan diri kita untuk dinilai orang lain. Menjadi diri sendiri merupakan salah satu cara untuk bersikap jujur pada diri sendiri dan orang lain. Mulailah hari dengan senyuman, maka dunia akan tersenyum dengan tulusnya.

1 komentar: