Sabtu, 04 Desember 2010

Dan Tidurlah…


Foto ini aku ambil pada tanggal 21 Nopember 2010 sekitar pukul 10 malam di tangga salah satu rumah makan di Gresik. Rumah makan yang letaknya cukup strategis, yaitu pada perempatan jalan R.A. Kartini, Panglima Sudirman, Veteran, dan Kapten Dulasim. Seorang lelaki berusia sekitar 40 tahun sedang tidur dengan posisi terlentang. Tidak di kasur, bukan juga dengan bantal empuk. Namun, melihat raut wajahnya yang amat kelelahan, aku berharap dia tidur nyenyak malam itu.

Entah apa yang sebenarnya ingin Tuhan sajikan kepada mataku malam itu. Sepasang mata yang pada akhirnya melihat sebujur tubuh yang sedang menikmati malam dengan caranya sendiri. Dengan cara yang jarang aku lihat secara langsung, sedekat itu, semalam itu, sedingin itu. Kemudian pikiran mulai berkelana, mencari maksud dan makna yang tersembunyi. Hati mulai tervibrasi oleh bias pandang yang diterima kedua bola mataku. Namun, tetap saja tak mampu bagiku menggapai keseluruhan makna yang Engkau sembunyikan dalam kelam malam itu.

Sebuah potret satu sisi tentang bagaimana seorang lelaki yang merelakan tubuhnya bercengkerama dengan pelukan angin malam, merelakan kepalanya beradu dengan tetes-tetes embun yang semoga saja menyegarkan, merelakan kerasnya tangga-tangga itu menjadi alas penat dan lelahnya, merelakan telinganya yang harus menerima suara-suara bising jalanan, merelakan hidungnya sesekali menghirup asap yang keluar dari knalpot kendaraan-kendaraan malam itu. Dan semoga saja ada mimpi yang sudi hadir pada tidurnya itu. Mimpi yang mewujud menjadi semangat dalam menjalani hari-harinya. Mimpi yang membakar asanya untuk terus berusaha menjadikan hidupnya lebih baik. Semoga.

Tidurlah…dengan tenang karena engkau pasti bukan pencuri yang tidak pernah tenang hidupnya itu…
Tidurlah…dengan damai karena engkau pasti bukan koruptor yang merugikan banyak orang itu…
Tidurlah…dengan nyenyak karena engkau pasti bukan orang yang senang memakan uang yang bukan milikmu…
Tidurlah…dengan pulas karena engkau bukan orang yang senang berpikir untuk menjatuhkan orang lain demi keuntunganmu sendiri…
Tidurlah…walau tanpa piyama, walau tanpa AC, walau tanpa alunan musik yang lembut, walau tanpa selimut yang tebal, walau tanpa susu yang hangat, walau tanpa lampu yang temaram, namun engkau tetap saja berdoa dan bersyukur atas anugerah hidup yang diberikan-Nya…
Dan tidurlah…dengan sebaik-baik posisimu, kemudian bangunlah karena pagi akan datang, masih dengan senyum mentari yang menyembunyikan seribu misteri, kemudian engkau bekerja, bukan sebagai peminta-minta yang merelakan hidupnya dipenuhi belas kasihan orang lain, dengan semangat untuk berbagi. Itu saja.

Gresik, Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar