Kamis, 12 Februari 2009

Angka 8

Seluruh angka yang ada di muka bumi ini mempunyai keunikan masing-masing. Hal tersebut berlaku juga untuk angka 8 (baca: delapan). Bentuknya cukup khas: tidak memiliki titik sudut (bila dituliskan dengan jenis font: times new roman, calibri, comic sans, maupun arial black) dan tidak ada suatu titik akhir pada penulisan angka ini karena merupakan paduan dua bulatan yang sangat istimewa.
Titik sudut merupakan “titik lemah” pada suatu bangun, baik bangun datar maupun bangun ruang. Oleh karena itu, design terowongan kereta api menggunakan bentuk setengah lingkaran untuk menopang beban yang ada di atasnya. Seandainya bentuk yang digunakan merupakan bangun-bangun yang memiliki titik sudut, seperti persegi atau segitiga, pasti daya topangnya lebih rendah. Kekuatan suatu bangun yang tidak memiliki titik sudut tersebar merata ke seluruh bagian, sehingga tidak ada dominasi pada satu sisi. Semakin kecil sudut suatu bangun, maka bangun tersebut semakin tajam dan itu sangat berbahaya karena dapat melukai sesuatu yang ada di dekatnya. Hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Semakin sempit/kecil sudut pandang yang kita gunakan untuk menilai/memahami sesuatu, maka hasil yang didapatkan tidak maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan perluasan sudut pandang dengan cara banyak belajar dari pengalaman, sehingga kita memiliki pandangan yang luas dan mampu menilai sesuatu dengan bijak/tidak dari satu sudut pandang saja.
Sifat kedua yang juga cukup unik dari angka 8 adalah tidak ada titik akhir karena keseluruhan garis bersatu padu membentuk dua lingkaran yang sangat indah. Prinsip ini sangat baik diterapkan dalam dalam kehidupan kita, terutama terkait dengan konsep usaha. Tidak ada kata menyerah dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan. Berusahalah dengan segenap tenaga yang kita miliki. Jadikan satu rangkaian yang tidak terputus dan lumuri dengan doa yang ikhlas. Apapun hasil yang didapat merupakan hal terbaik yang Tuhan berikan untuk umat-Nya.
Angka 8 juga memberi kesan positif bagi mahasiswa kimia. Angka ini ditetapkan sebagai angka tertingga dalam penyusunan unsur golongan A. Unsur-unsur VIII A merupakan unsur yang stabil karena memenuhi kaidah oktet dan duplet. Unsur-unsur tersebut adalah He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn. Seluruh unsur yang ada di alam ini berikatan untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia. Begitu juga dengan manusia, saling berikatan untuk mencapai kestabilan dan kebahagian.
Hal yang sama terkait juga dengan tangga nada. Karena angka 8 identik dengan kestabilan, maka nada-nada yang terdiri dari do rendah sampai do tinggi merupakan suatu tangga yang stabil. Begitu harmonisnya bila kita mampu memainkannya dengan baik. Tidak ada benturan frekuensi yang terjadi karena semuanya telah berada pada posisinya masing-masing tanpa ada keinginan untuk menduduki posisi yang lain.
Selain itu, angka 8 juga merupakan hitungan tertinggi yang digunakan saat kita melakukan pemanasan sebelum olah raga yang sebenarnya. Harapannya, dengan metode perhitungan seperti ini, kita akan merasa senang dalam beraktivitas dan meminimalkan cedera yang terjadi.
Akhir kata, selamat beraktivitas dan semoga tulisan ini memberikan manfaat yang berarti.


1 komentar:

  1. tambahan lagi buat uniknya angka 8
    dalam bahasa Tionghoa disebut "ba" (baca:fak/pak) yang artinya keberuntungan (kalo g salah sih...hehehe)

    BalasHapus