Minggu, 25 Desember 2011

3R + 1R = 4R


Anak TK-pun tahu kalau 3 + 1 = 4. Menambahkan huruf R setelah angka-angka itupun tidak memberikan hasil yang berbeda. Huruf R bisa saja diasosiasikan dengan Rambutan, Rompi, Rubah, Rusa, Rumah, ataupun Rombong (R yang terakhir ini harapanku sendiri..hehe). Namun, kepanjangan R pada judul di atas sebenarnya adalah RIGHT. Right adalah kata dalam bahasa Inggris yang apabila diartikan kedalam bahasa Indonesia bisa berarti 'benar', 'tepat', 'hak', dan 'kanan'. Aku pribadi bukanlah orang yang ahli tentang kebenaran dan kesalahan. Oleh karenanya, aku lebih senang mengartikan Right, dalam kaitannya dengan judul diatas, sebagai tepat, sehingga formula yang lengkap menjadi 3 Right + 1 Right = 4 Right. Mari kita mulai sekarang!

Konsep 3 Right sebenarnya sudah sering didengung-dengungkan banyak orang, entah itu di seminar kerja, status facebook, buku-buku motivasi, media elektronik, dan media massa. 3 Right berarti Right yang berjumlah tiga dan terdiri dari Right Person (Orang yang Tepat), Right Place (Tempat yang Tepat), dan Right Time (Waktu yang Tepat). Bila konsep 3R diperpanjang lagi, kurang lebih akan seperti ini kalimatnya: Orang tepat yang berada di tempat dan waktu yang tepat. Pertemuan tiga ketepatan! Seperti anugerah, dan orang yang seperti ini seringkali dinamakan orang yang beruntung. Memiliki kualitas, kemudian berada di suatu tempat yang memungkinkan kualitas itu bermanfaat bagi lingkungan sekitar, terlebih lagi ada waktu yang tepat ketika kualitas itu berdaya guna. Hal ini bisa diumpakan ada seorang guru yang memang senang mengajar sedang berada di dalam ruang kelas sedang mengajar beberapa peserta didik pada suatu waktu tertentu. Atau bisa juga dianalogikan dengan kehadiran seseorang yang sangat kita nantikan di suatu tempat pada suatu waktu. Atau yang lebih dramatis lagi, seorang yang tak dikenal menyelamatkan anak kecil yang sedang lengah menyeberang jalan dari gilasan mobil truk di jalanan yang ramai pada siang hari yang terik. Orang yang tepat, waktu yang tepat, tempat yang tepat.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, momen untuk berada di tempat dan waktu yang tepat seringkali hanyalah sebuah harapan, sehingga konsep 3R ini lebih mengarah kepada sebuah konsep imajinatif yang tidak "down to earth". Ada orang yang dulunya sangat menyukai bermain bola dan bercita-cita jadi pemain bola profesional, kini berjualan nasi untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga. Ada yang sangat gemar bermain musik dan ingin suatu hari nanti membuat grup band, kini bekerja di salah satu Bank swasta. Ada yang gemar mengajar anak-anak, tapi entah mengapa sekarang bekerja di perusahaan sepatu. So, what?? Tidak ada yang salah dengan semua itu. Aku pun yang bertahun-tahun memelajari ilmu kimia di bangku kuliah, sekarang berjualan pisang goreng. Di dalam hidup banyak sekali pilihan. Kita bebas memilih jalan yang mana saja. Bertahan dan memperjuangkan mimpi masa kecil atau beralih kepada mimpi lain yang lebih menjanjikan keuntungan finansial atau bahkan menguburkan mimpi pribadi demi mimpi orang lain yang kita hormati dan cintai. Tapi setidaknya, ketiga hal itu masih lebih baik dibandingkan menguburkan mimpi karena mengalami musibah atau jatuh miskin. Banyak adik-adik di Indonesia ini yang mimpinya sangat tinggi, namun terpaksa menjadi anak jalanan karena keterbatasan ekonomi orang tuanya. Anak-anak cacat yang mungkin diantaranya ada yang ingin menjadi dokter, pilot, atau guru yang sekarang tidak berada di jurusan kedokteran, penerbangan, dan sekolah. Kita masih lebih beruntung, Kawan. Bahkan sangat beruntung.

Setiap mimpi punya jalur pencapaiannya masing-masing. Orang yang bermimpi menjadi pilot tidak akan serta merta menjadi pilot dengan terus-menerus mengasah kemampuan bermain bola. Seorang yang bermimpi menjadi pelukis akan sulit mencapai keinginannya dengan terus-menerus melatih kemampuan masaknya. Bila kita menanam benih jagung, ya akan tumbuh jagung, bukan tanaman yang lain. Tapi, sebagaimana seorang petani yang menebar benih, kita juga harus mengerti bahwa dibutuhkan waktu yang berbeda-beda bagi setiap benih untuk tumbuh, menjadi besar, dan buahnya siap untuk dipanen. Oleh karenanya, konsep 3R bukanlah sebuah konsep yang "cring" secara otomatis bisa terjadi begitu saja. Ada satu variabel lagi yang harus ditambahkan sehingga konsep 3R bisa bekerja dengan baik, yaitu Right Way. Ada jalan tertentu untuk mencapai mimpi tertentu. Ada jalan tertentu untuk mencapai tempat tertentu. Kalau konsep 1R ini hilang, konsep 3R tidak akan berjalan/terjadi. Orang bisa saja berceloteh, "Semuanya akan indah pada waktunya!". Namun, apanya yang akan indah? Bagaimana caranya mencapai keindahan itu? Kalimat itu kurang lengkap karena tidak ada faktor "Way" disana. Seharusnya kalimat itu menjadi "Semuanya akan indah pada waktunya bila kita menabur pada waktunya"! Tabur dulu, tuai kemudian. Apa yang kita tuai kalau kita tidak pernah menabur apapun? Ini kan sama saja dengan mengatakan, laksanakan kewajiban dulu, setelah itu terima apa yang menjadi hak kita. Give and then Take!

Dengan segala kekurangan, aku sama sekali tidak bermaksud untuk mengajari siapapun melalui catatan ini. Aku hanya ingin berbagi agar kita tidak terpenjara oleh konsep-konsep yang sepertinya sangat enak didengar telinga dan sedap dipandang mata, tetapi sulit, bahkan tidak pernah kita rasakan. Kita semua berhak untuk menjadi orang yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat pula, selama kita berada pada jalur yang tepat. Kita juga berhak memandangi dan merasakan keindahan dari benih usaha yang kita tanam. Mungkin bukan saat ini, tapi di kemudian hari. Tuhan yang paling mengerti tentang waktu, tugas kita adalah berusaha dan berdoa. Selamat menikmati akhir pekan. Mudah-mudahan catatan ringan ini bisa menjadi teman bersantai sembari melepas lelah.

Surabaya, 25 Desember 2011
Gambar diambil dari: http://diaryzainal.blogspot.com/2011/04/terimakasihku.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar