Senin, 01 Desember 2014

Tuhan dan Kotoran Sapi

"Pernah gak kalian bercermin?" tanya saya kepada beberapa anak SMP yang sedang mengikuti camp di salah satu lembaga bimbingan belajar.
"Ya pasti pernah, Mas!!" kata mereka, sambil menunjukkan raut wajah yang sedikit kebingungan. Mungkin karena pertanyaannya yang aneh atau tidak begtu penting.
Saya tersenyum, kemudian melanjutkan bertanya, "Nah, ketika kalian bercermin, pernah gak kalian tersenyum dan mengucapkan terimakasih kepada orang yang ada di depan cermin?"
Seorang anak cowok langsung merespon pertanyaan saya itu dengan berkata, "Gendeng Mas!" Teman-temannya yang lain langsung tertawa mendengar jawaban anak ini.
Kemudian, mulai terdengar jawaban dari anak-anak yang lain: "Gak pernah, Mas!", "Aneh Mas!", "Ngapain gitu, Mas?!", "Untuk apa, Mas?", "Narsis Mas!"
"Kalau kalian gak pernah mengucapkan terimakasih pada diri sendiri, lalu kalian mengucapkan terimakasih kepada siapa?" tanya saya lagi.
Seorang anak dengan cepat menjawab, "Kepada Tuhan, Mas." Anak-anak yang lain langsung terkagum-kagum dengan jawaban anak ini yang cepat dan tegas. Termasuk saya.
"Tuhan ada gak di dalam diri kita?" tanya saya.
"Ada Mas!" jawab mereka serempak.
"Kalau kita mengucapkan terimakasih kepada diri sendiri, kita sedang mengucapkan terimakasih kepada Tuhan, gak?"
Wajah mereka tampak berpikir, dan akhirnya seluruh anak mengatakan, "Iya Mas."
"Tuhan ada gak di tangan kita?" tanya saya lagi.
"Ada Mas!" kata mereka.
"Kalau kita mengucapkan terimakasih kepada tangan kita, sama gak dengan mengucapkan terimakasih kepada Tuhan?" kembali saya bertanya.
"Iya Mas!" kata mereka lagi.
"Tuhan ada di kaki kita?"
"Ada."
"Tuhan ada dalam diri setiap orang?"
"Ada."
"Ada dalam diri binatang?"
"Ada"
"Ada di dalam diri anjing?"
"Ada."
"Ada di dalam diri babi?"
Sebagian anak mulai kebingungan, sebagian lagi mengatakan, "Ada Mas."
"Tuhan ada dalam kotoran sapi?" tanya saya sedikit jahil.
Dan merekapun serempak menjawab, "Gak ada Mas!" sambil menunjukkan wajah jijik.
Saya tertawa, dan seisi kelas pun tertawa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar