Senin, 01 Desember 2014

Yang Membutakan

Cinta itu tidak membutakan. Justru dengan cinta, kita bisa melihat sesuatu lebih dalam. Kita bisa menemukan keindahan pada sesuatu yang mungkin selama ini kita anggap biasa saja. Pandangan kita menjadi hanya terfokus pada keindahan. Cinta membuat kita melihat keindahan lebih jelas.
Jadi, bukan cinta yang membutakan..yang membutakan adalah kemarahan. Ribuan kebaikan dari seseorang bisa lenyap seketika ketika api amarah muncul dari dalam diri. Dan dari semua api yang ada dalam kehidupan kita, api di dalam diri kita lah yang paling berbahaya...karena bukan saja mampu membakar kebaikan-kebaikan orang lain, tetapi juga mampu membakar hubungan baik yang selama ini dibina.
Setiap orang punya 'titik api' di dalam dirinya. Sekali titik ini tersentuh oleh pikirannya sendiri tentang keadaan, kejadian, atau sikap seseorang, api amarah muncul. Ketika ada bagian di dalam diri kita yang sedang marah, menyadari bahwa diri kita sedang marah adalah langkah penting agar 'nyala apinya tidak melebar kemana-mana'. Namun, upaya untuk menahan 'nyala apinya', memaksa diri agar tidak marah ketika sebenarnya ingin marah adalah langkah awal untuk membuat 'kobaran apinya' semakin besar di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar