Jumat, 18 April 2014

Masa Lalu..Biarlah Masa Lalu

Seorang anak kecil yang cantik, mungkin usianya belum sampai 5 tahun, mengenakan baju yang berwarna-warni, cerah, membuat banyak orang gemas melihatnya. Tangan kanannya memegang mic, bersiap untuk bernyanyi. Sambil sedikit menggerak-gerakkan badannya, gadis cilik ini dengan sabar menunggu musik intro mengalun. Akhirnya tibalah waktu yang tepat baginya untuk mengeluarkan suara..."Kau kira tak menyakiti aku.......Apabila dia menelponmu......Meskipun kau tlah resmi milikku......Karna dia bekas pacarmu....Kau kira hatiku tak cemburu......Disaat dia bersamamu......Ku takut terulang masa lalu......Saat dia jadi pacarmu...."

Ribuan orang dewasa bertepuk tangan melihat aksi gadis cilik ini. Mereka bergembira! Mereka bersorak-sorai! Siapa yang tidak bangga memiliki anak yang pintar bernyanyi?! Orang tua mana yang tidak senang melihat aksi panggung anaknya dilihat dan membuat senang banyak orang?! Bukan bermaksud menghakimi, bukan juga karena saya tidak menyukai lagu dangdut, tapi karena saya tahu bahwa daya serap gadis cilik itu terhadap apapun yang masuk ke otaknya sedang bagus-bagusnya. Baik itu berupa kata, gambar, nada, rasa makanan dan minuman, aroma sesuatu, tekstur suatu benda, dll. Kata-kata saja sudah sangat powerfull, bisa memengaruhi nasib, apalagi kalau kata-kata itu dibalut nada...apalagi kalau sering dinyanyikan.

‪#‎Repetisi‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar