Sabtu, 24 Oktober 2009

Satu Pusat Yang Sama (Cahaya Putih)..


Sesuatu yang nampak paling indah di langit ketika hujan mulai mereda dan matahari mulai bersinar kembali adalah pelangi. Paduan warnanya sungguh menyejukkan hati. Kehadirannya seolah-olah mengisyaratkan bahwa hujan telah berlalu dan mari kita sambut sesuatu yang baru. Warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu berpadu dengan komposisi yang seimbang. Komposisi yang saling mendukung satu sama lain untuk menyebarkan pesona keindahan langit. Langit pun tersenyum seraya mengetuk hati kita bahwa hidup bukan tentang dominasi, tetapi tentang keseimbangan menuju keindahan.
Ada yang tersurat, ada pula yang tersirat. Ada yang nampak, ada pula yang tersembunyi penuh makna. Begitulah cara alam mengajar kita. Keindahan warna pelangi ini pun menjadi satu materi penuh arti.
Warna hadir secara khas dengan tingkat energinya. Rentang panjang gelombang tertentu pada cahaya tampak menghadirkan warna tersendiri. Sebagai contoh, warna merah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang daripada warna hijau, sedangkan warna ungu memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada warna hijau. Hal inilah yang sesungguhnya menjadi alasan ilmiah mengapa seseorang cenderung menyukai warna tertentu. Ada kesesuaian tingkat energi yang dibawa oleh warna tersebut dengan tingkat energi emosi seseorang. Tidak ada satu warna yang lebih baik dari warna yang lain. Semuanya berada pada rentang panjang gelombang yang tepat.
Keseluruhan rentang panjang gelombang cahaya tampak dikandung oleh sebuah cahaya, yakni cahaya putih. Putih sesungguhnya bukanlah warna, tetapi lebih kepada kesan yang ditimbulkan oleh kehadiran warna-warna (mejikuhibiniu) dengan proporsi yang seimbang. Pengertian ini dapat diperkuat dengan memerhatikan perputaran sebuah benda/bangun berbentuk lingkaran yang telah diberikan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Warna-warna tersebut berada pada posisinya masing-masing dalam lingkaran dengan proporsi yang sama satu sama lain dan berputar pada SATU PUSAT YANG SAMA, sehingga cahaya putih merekah dengan indah. Titik pusat inilah yang menjadi penyebab beragam warna yang ada memancarkan cahaya putih. Tidak ada lagi perbedaan, semuanya tampak satu. Tidak ada dominasi dan arogansi, hanya tentang keseimbangan...itu saja. Tampak sederhana, namun penuh makna.
Mungkin hanya ini yang dapat aku bagi dengan segala kekurangan yang ada. Memang terlampau mudah untuk mengetahui tanpa memahami, untuk memahami tanpa merasa, dan merasa tanpa bertindak. Bila hal kecil ini bisa memberi sedikit inspirasi, aku sangat terhibur. Bila hal kecil ini menyebabkan satu langkah berarti, aku sangat bersyukur. Namun, bila tidak ada sedikit pun makna yang tertangkap, aku mohon maaf, mudah-mudahan kebaikan datang dari segala penjuru.

1 komentar:

  1. pelangi emang indah, tapi waktu aq mau warnai rambutku pake warna pelangi, g boleh ma mamaku
    namun terkadang aq menangis mellihat pelangi
    krn aq pernah mengawali suatu hubungan dengan kehadiran pelangi, mulanya terasa indah, namun seiring dengan waktu, warna itu makin pudar dan hanya tersisa harapan akan kehadirannya lagi seraya melewati awan hitam dan hujan badai yang menerpa kembali

    BalasHapus