Senin, 25 Agustus 2008

Mencintai Ibu bagaikan mencintai Surga...

Judul di atas aku kutip dari puisi yang ditulis oleh seorang anak kecil. Kemampuannya menulis puisi juga dipuji oleh Taufik Ismail. Sungguh luar biasa kemampuan anak ini dalam mengolah kata – kata menjadi sangat bermakna.

Judul ini juga yang ingin aku terapkan dalam mencintai seseorang yang sangat berjasa dalam hidupku. Seseorang yang senantiasa ada dalam setiap suka dan dukaku. Seseorang yang restunya selalu aku nantikan saat melakukan sesuatu. Seseorang yang aku percaya bahwa Surga berada di bawah telapak kakinya....

Rasa cinta yang begitu dalam pada sesuatu atau seseorang melebihi rasa cinta untuk tetap berbakti pada Tuhan Yang Maha Esa seringkali berakibat kurang baik, bahkan sering menyengsarakan. Banyak hal di dunia ini yang membuat kita terlena, banyak hal juga yang membuat kita sering jatuh dalam cinta. Bagaimanapun indahnya jatuh cinta, bila rasa itu melebihi rasa cinta pada Tuhan, maka kita harus bersiap untuk mengobati luka akibat ”jatuh” tersebut. Tidak ada yang kekal di dunia ini selain perubahan itu sendiri. Aku sering terlalu mengikat diri pada hal – hal yang pada akhirnya sering membuat aku kecewa dan sedih. Semua yang ada hanya titipan Ilahi, kita jaga dengan baik tanpa keinginan untuk memilikinya selamanya. Sulit memang untuk melepaskan diri dari keterikatan – keterikatan akan hal – hal yang sifatnya duniawi karena kita dihadapkan dan berada pada suatu realitas hidup yang membutuhkan banyak pemenuhan kebutuhan. Setidaknya kita mampu untuk menjaga perasaan kita sendiri. Kita mampu untuk mengontrol keterikatan itu agar tidak melebihi rasa cinta pada Sang Pencipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar