Minggu, 11 Januari 2009

AADC (Ada Apa Dengan Carbon?)

Terkadang, apa yang kita benci membawa suatu kebahagian di suatu saat nantinya. Banyak peristiwa yang membawaku pada pernyataan ini. Banyak orang yang tiba-tiba jatuh cinta terhadap orang yang selama ini dia benci.Saat ini, tidak sedikit orang mengerjakan sesuatu yang sangat tidak disukainya di masa lalu. Fenomena yang sama terjadi juga dengan nama Carbon yang aku pakai sebagai nama tim basket kimia FMIPA ITS. Begini ceritanya..

Kuliah kimia organik adalah kuliah yang paling aku benci dibandingkan kuliah yang lain. Bukan karena siapa dosennya, tapi karena siapa mahasiswa. Mahasiswa NRP 1 angkatan 2005 ini bukan orang yang menyukai mekanisme reaksi. Bukan pula orang yang terkagum-kagum akan rantai karbon yang panjangnya bukan main. Mata kuliah kimia organik ini pula yang begitu suksesnya mencetak nilai terendah selama aku kuliah sampe semester 7 ini di ITS.

Berbicara tentang kimia organik tidak akan lepas dari unsur yang satu ini. Unsur yang berada di golongan 4A ini cukup penting perannya dalam hidup manusia. Banyak senyawa yang bermanfaat terbentuk hanya dengan mengikatkan unsur ini pada unsur-unsur lainnya. Nama unsur ini adalah karbon (Carbon). Mendengar namanya saja sudah membuat aku harus mengingat mata kuliah kimia organik yang paling aku takuti. Ada satu dilema memang….Di satu sisi unsur ini begitu bermanfaat, di sisi lain membuat aku harus mengingat mata kuliah organik. Agar aku tidak bertambah stress, maka kuputuskan untuk menerimanya perlahan-lahan. Aku mulai membuka hati dan pikiran untuk unsur yang satu ini….ceileh!
Ternyata sebuah penerimaan memberikanku suatu kebahagiaan yang tak terduga. Kata Carbon kupakai sebagai nama tim basket kimia ITS yang terbentuk pada bulan Oktober 2008. Carbon yang merupakan singkatan dari Chemistry and Rebound merupakan nama yang membawa hoki. Juara 1 MIPA Cup berhasil diraih anak-anak yang tergabung dalam tim ini. Usaha dan doa anak-anak Carbon dan seluruh supporter membuat mimpiku 3 tahun yang lalu terwujud. Begitu indahnya Tuhan memberiku pelajaran akan pentingnya arti mencintai sesuatu yang dulu kita benci…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar