Minggu, 11 Januari 2009

Tidak semua larutan dapat saling campur! (Oleh : Asisten Percobaan 5 Kimia Dasar 1)


Mencampur larutan adalah hal yang tidak terlalu sulit untuk dilakukan seorang mahasiswa kimia. Laboratorium menjadi tempat yang asyik untuk melakukan pekerjaan ini. Banyak hasil yang dapat diperoleh dari hanya mencampur larutan. Timbulnya warna pada campuran, keluarnya gas, dan terbentuknya endapan bukanlah pemandangan yang aneh lagi. Sungguh sesuatu yang biasa….biasa membuat bingung bila harus menjelaskan reaksinya..hehe.

Terlepas dari kebingungan tadi, aku hanya ingin mencoba menjelaskan tentang campur-mencampur ini dalam kaitannya dengan suatu hubungan manusia. Manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Hubungan tersebut tidak selamanya berjalan dengan mulus dan tidak semua manusia bisa berhubungan dengan manusia lainnya dengan nyaman. Ada konflik sebagai bumbu.

Begitu juga dengan larutan. Hanya ada satu prinsip dalam pelarutan, yaitu like dissolved like. Larutan satu akan mampu bercampur sempurna dengan larutan lain apabila memiliki sifat (polaritas) yang sama atau tidak jauh berbeda. Bila pencampuran dilakukan antarlarutan yang memiliki tingkat polaritas yang berbeda, maka akan terbentuk lapisan antarmuka (interface) yang memisahkan kedua fase larutan. Peristiwa tersebut dapat kita lihat dengan nyata pada campuran air dan minyak. Salah satu hal yang dapat kita lakukan agar larutan yang tidak saling campur tersebut menjadi bercampur yaitu dengan mengatur temperatur campuran. Pengaturan temperatur dapat dilakukan dengan memanaskan atau mendinginkan campuran. Dengan begitu, diharapkan campuran tersebut tidak akan terpisah lagi. Tapi perlu diingat bahwa ada beberapa campuran yang membutuhkan suhu ekstrim (sangat tinggi atau sangat rendah) agar dapat saling bercampur satu sama lain.

Maka dari itu tidak heran bila melihat orang yang satu selalu tidak akur dengan orang yang lain. Ada orang yang sangat mencintai orang yang lain. Ada orang yang sangat akrab dengan orang yang dulunya sangat dia benci karena sudah melewati suatu proses pengaturan temperatur. Kita sebagai manusia memiliki kemampuan untuk mengatur temperatur emosi diri kita sendiri. Tidak seperti larutan yang membutuhkan pengaturan temperatur dari lingkungan. Sekarang, sudah saatnya kita mengatur temperatur emosi kita untuk dapat berhubungan baik dengan semua orang…(“,)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar